Tampilkan postingan dengan label Eksplorasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Eksplorasi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Februari 2013

PERTAMBANGAN TIMAH & RADIOAKTIF

TAMBANG TIMAH

Izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi untuk pemanfataan mineral non logam berupa zirkon, yang diperoleh dari pemanfaatan eks tailing penambangan timah, tidak boleh diterbitkan.

Pasalnya, zirkon dari pencucian eks tailing penambangan timah mengandung bahan radio aktif, seperti uraniun, thorium dan lainnya.

Hal ini sesuai dengan kesepakatan bersama antara Badan Pengawas Teknologi Nuklir (Bappeten) dengan Kementerian ESDM, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, serta Polda Bangka Belitung.

"Zirkon dari tailing pencucian bijih timah tidak boleh dikeluarkan IUP, karena mengandung bahan radioaktif. Penerbitan IUP untuk non logam zirkon hanya pada lokasi yang baru atau fresh, bukan di lokasi tailing penambangan timah," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Belitung Timur, Farizal kepada bangkapos.com, Kamis (20/9/2012)


sumber : http://bangka.tribunnews.com/2012/09/21/zirkon-dari-eks-tailing-timah-mengandung-radioaktif

Jumat, 07 September 2012

POLYMER

SEKILAS POLYMUD

Fungsi dan Kegunaan Polymud


Dalam pembuatan bored pile yang rawan longsor, sering kali air lumpur tidak bisa diandalkan dan harus memakai POLYMER untuk membantu stabilitas lubang bor tersebut dari potensi longsor terutama saat concretting. Polymer sering digunakan pada pengebiran tiang panjang pada tanah yang rawan longsor, seperti pasir yang relative lepas dan jenuh air. Sering kali secara tradissional seperti peninggian permukaan air dalam lubang bor dengan tujuan memberikan tahanan hydrostatic head tidak berhasil untuk menahan longsoran. Akibatnya, integritas tiang bor yang dibuat dengan mud slurry sering dipertanyakan terutama potensi defect akibat necking, mud trap, soft toe dan sebagainya. Juga overbreak beton seringkali menjadi sangat besar dan merugikan pihak kontraktor.


Keuntungan teknis penggunaan polymer :
  1. Stabilitas lubang bor lebih terjaga dari kemungkinan longsor, sehingga overbreak beton lebih terkontrol dan mutu integritas tiang lebih homogen. Perbedaan stiffnes tiang terutama dalam menahan gaya aksial juga akan lebih terjaga.
  2. Viscositas dan berat jenis polymer yang lebih tinggi dari air akan memberikan tekanan hydrostatic tambahan dan dampak filtrasi yang lebih baik dalam menahan longsoran.
  3. Penggunaan Polymer akan menimbulkan suspensi pasir dan lempung yang lebih lama dari mud water, sehingga tiang bisa terhindar dari potensi soft toe. Walaupun demikian, jeda waktu selesai pengeboran dan awal pengecoran harus dilakukan secepat mungkin untuk menghindari terbentuknya filler cake yang berpotensi mengurangi tahanan geser tiang bor.
  4. Penggunaan Polymer akan menimbulkan proses pengendapan pasir dan lempung yang lebih cepat dari pada mud atau bentonite, selanjutnya endapan ini bisa segera dibuang dengan cleaning bucket sebelum pengecoran.
  5. Pemakaian polymer akan membuat bonding beton dan tulangan lebih baik dan terhindar dari potensi gumpalan yang sering menempel pada besi tulangan.