TAMBANG, 06 Maret 2014 | 15.12
Besok 25 Perusahaan Akan Tandatangani Kesepakatan Renegosiasi
Jakarta-TAMBANG. Renegosiasi perusahaan pemegang Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) mengalami kemajuan. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba), Kementerian ESDM berencana meresmikan nota kesepahaman dengan semua perusahaan yang sudah menyepakati poin renegosiasi.
Dari 112 perusahaan yang terdiri dari 37 KK dan 75 PKP2B, baru 25 perusahaan yang sudah menyepakati. Perusahaan itu terdiri dari 7 KK dan 18 PKP2B. Khusus PKP2B sudah mengalami kemajuan karena ada penambahan tiga dari pengumuman terakhir yang dipublikasikan Ditjen Minerba baru menyelesaikan 15 PKP2B.
Sayang, Direktur Jenderal Minerba, Sukhyar enggan memberikan penjelasan secara detail perusahaan mana saja yang sudah sepakat. “Besok saja diumumkan. Saya agak lupa siapa saja yang sudah,” kata Sukhyar di Jakarta (6/5).
Sementara itu, Menteri ESDM, Jero Wacik mengungkapkan, langkah pemerintah untuk mempercepat proses renegosiasi untuk merespon permintaan Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) soal perkembangan renegosiasi. KPK Sebelumnya meminta Kementerian ESDM untuk segera menyelesaikan proses yang sudah tertunda lama karena terindikasi merugikan negara.
“Surat KPK soal renegosiasi sudah ditindaklanjuti. Wamen sebagai ketua tim renegosiasi akan melaporkannya segera,” ungkap Jero.
Seperti diketahui, renegosiasi merupakan bagian dari pelaksanaan Undang-Undang Minerba No.4/2009. Seharusnya, proses renegosiasi sudah harus selesai maksimal satu tahun setelah UU diketuk yakni pada 12 Januari 2014. Renegosiasi juga menyangkut perusahaan-perusahaan besar seperti PT Newmont Nusa Tenggara, PT Vale Indonesia, dan PT Freeport Indonesia.
Ketiganya sampai hari ini diklaim belum juga menuntaskan renegosiasi. “Belum. Mereka belum karena masih ada sedikit lagi yang mengganjal tapi kita usahakan segera cepat selesai,” kata Jero.
Perusahaan kami, adalah produsen dan penjual alat-alat preprasi Pertambangan dan alat-alat teknik sipil Info Hub : 082115224332 & klik http://www.bsapro.co.id
Tampilkan postingan dengan label Tambang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tambang. Tampilkan semua postingan
Jumat, 07 Maret 2014
Sabtu, 02 November 2013
NERACA MINERAL LOGAM 2012
Neraca Mineral Logam Tahun 2012
Pengusahaan bahan galian mineral logam mempunyai ciri yang sangat berbeda dengan pengusahaan mineral bukan logam. Pengusahaannya dapat dilaksanakan dengan memerlukan padat modal, teknologi canggih serta derajat resiko yang relatif tinggi. Berkembangnya berbagai industri logam dan meningkatnya pembangunan fisik diberbagai sektor menyebabkan kebutuhan bahan galian logam terus meningkat baik sebagai bahan baku utama maupun penunjang terutama pengembangan infrastruktur dan industri berbasis logam.
Tabel 1. Tabel Neraca Mineral Logam Tahun 2012
Pada tahun ini terdapat beberapa perubahan besaran sumber daya dan cadangan mineral logam yang cukup signifikan; hal ini sebagai hasil verifikasi data, temuan baru dari hasil kegiatan eksplorasi dan perubahan status dari sumber daya menjadi cadangan. Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan sumber daya diantaranya emas primer, nikel, tembaga dan bauksit, kenaikan nilai sumber daya komoditi-komoditi tersebut dapat terlihat pada gambar 1 yang menunjukkan kenaikan statistik sumber daya dan cadangannya. Pada tahun 2012 juga terdapat komoditi terbaru pada kelompok logam ringan dan langka, yaitu komoditi Xenotim.
Gambar 1. Statistik Sumber Daya Komoditi Nikel, Besi Laterit, Bauksit, Timbal Tahun 2009 s.d Tahun 2012
source :psdm 2012
Selasa, 14 Mei 2013
INDONESIA PUNYA SMELTER
Tambang Mineral di Indonesia akan memiliki Pabrik Pemurnian (Smelter), hal ini bertujuan untuk meningkatkan Nilai Tambah Pertambangan. Teknologinya orang-orang Indonesia sudah menguasainya dan mampu, dengan waktu yang semakin mendekati finish (2014), dituntut segera untuk merealisasikannya. Perusahaan sekelas PT Antam, PT Freeport, PT Inco dan perusahaan multinasional lainnya diwajibkan, bagaimana dengan perusahaan swasta yang lain.
Ketua
Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Achmad Ardianto
menyatakan bahwa semua jenis tambang mineral bisa dibuat pabrik
pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri sebagai upaya
peningkatan nilai tambah pertambangan.
"Semua,
semua itu ada teknologinya, semua orang Indonesia bisa bikin kok. Saya
di industri tambang kok. Pada dasarnya bahwa semua mineral itu bisa
dibuat smelternya sesuai dengan kebutuhan pasar. Nah, ini juga yang
harus masuk menjadi bagian kebijakan nasional. Ngga bisa dilepaskan
begitu saja," jelas Ardianto pekan lalu di Jakarta.
Saat
ini, kata Ardianto, pemerintah melalui beberapa kementerian, seperti
tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2013, khususnya
Kementerian Perindustrian telah menyiapkan road map hilirisasi industri
mineral.
"Itu
sedang dibikin, saya tahu itu. Yang tadinya di perindustrian cuma ada
ada tiga atau empat komoditas, yakni keramik dan seterusnya. Sekarang
sudah masuk nikel, tembaga, emas. Itu bagus, positif sebenarnya Inpres
No.3 tahun 2013, tapi harus cepat bergeraknya. Ini kan sudah terlambat,"
harapnya.
Sebelumnya,
ia meminta pemerintah mempercepat peningkatan nilai tambah pertambangan
mineral melalui pengolahan dan pemurnian dalam negeri.
"Kita
harus cepat bergeraknya, tidak boleh ditunda-tunda lagi. Sekarang waktu
tinggal sedikit, yaitu 8 bulan lagi," ujar Ardianto kepada wartawan.
Dikatakannya,
salah satu masukan dari Perhapi untuk pemerintah terkait percepatan
peningkatan nilai tambah pertambangan adalah perusahaan-perusahaan yang
sudah mempunyai iktikad baik untuk membangun smelter itu harus terlihat.
"Sekarang
kan ngga diekspos. Tapi, yang diekspos oleh pemerintah adalah
perusahaan yang ngga mau membangun smelter. Itu sebenarnya insentif buat
masyarakat sehingga masyarakat tahu. Dengan begitu, akan mendorong kaca
mata para stakeholder bergeser. Ini kan masalah opini, terutama
penafsiran UU No.4 tahun 2009," jelasnya.
Menurutnya, UU No.4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara mempunya semangat nasionalisme yang sangat tinggi.
"Tugas
perusahaan tambang yang memasok industri pertambangan adalah memikirkan
bagaimana tidak hanya menambang bijih tetapi juga menghasilkan produk
akhir. Baru itu bisa ekonomis. Kalau kita hanya melihat bikin tambang
saja, memang marginya besar tapi investnya kecil," tandasnya.
)*berbagai sumber
Jumat, 12 Oktober 2012
Mesin Penghancur / Crusher
Mesin Penghancur / Crusher merupakan salah satu alat inti dan utama dalam tahapan pengolahan dan penelitian teknologi tambang & mineral. Oleh karena itu kami membuat mesin penghancur / Crusher ini untuk membantu serta memudahkan dalam proses preparasi, pengolahan serta penelitian dari Mineral, Batubara, Nikel, Emas, dan lainnya.
Kami selaku produsen alat ini juga dapat membuat mesin penghancur sesuai dengan yang diinginkan pengguna (User), agar aplikatif dalam pemanfaatannya.
Ini adalah beberapa contoh mesin penghancur / crusher yang kami produksi
JAW CRUSHER 5" X 8"
JAW CRUSHER 5" X 8"
JAW CRUSHER TYPE LAB
DOUBLE ROLL CRUSHER
INFO LEBIH LANJUT SILAHKAN HUBUNGI :
SYAIFUL BAKHRI : 082115224332
e-mail : labmining3@gmail.com
Langganan:
Postingan (Atom)